:-)!

Kamu berkata kalau kamu mencintai hujan, tapi kamu menggunakan payung untuk berjalan di bawahnya.

 Kamu berkata kamu mencintai matahari, tapi kamu mencari perlindungan ketika matahari bersinar.

Kamu berkata kamu mencintai angin, tetapi ketika angin datang kamu menutup jendelamu. 

Jadi itu sebabnya aku takut ketika kamu mengatakan kamu mencintaiku.

entah gue yang bego dan pura-pura gatau atau gue pura-pura gatau karna gue takut ngerasa sakit hati dan kehilangan sesuatu yg beharga untuk kedua kalinya..

Kata-kata Kak Dwitasari :))

"Suatu saat nanti, kita akan bertemu dengan kebahagiaan masing-masing. Kau merangkul kekasih barumu dan memperkenalkannya padaku. Aku menggenggam erat jemari kekasihku yang berhasil menghapus mendung di hari-hariku. Lalu, kita menertawakan masa lalu, betapa dulu aku dan kamu pernah begitu lucu.
Terima kasih untuk tawa yang kautitipkan pada setiap candaanmu di ujung malam. Sekarang, aku sadar, betapa sosok yang pernah membuatku tertawa paling kencang juga adalah pria yang bisa membuatku menangis paling kencang."

"Apa salahnya menunggu? Meskipun membosankan, meskipun menyakitkan, tapi Aku tetap ingin melakukan itu. Memang tak ada alasan mengapa Aku harus menunggu, Aku hanya ingin menunggu dan terus menunggu. Sungguh, tak ada alasan, karena menunggu kadang memang tak perlu penjelasan juga alasan bukan? Menunggu seperti fase yang harus dilewati seseorang, untuk bertemu dengan kebahagiaannya. Begitu juga Aku. Entah sampai kapan, dan berakhir dengan bahagia atau luka. Aku hanya tahu menunggu, tanpa pernah tahu hal yang harus ia tuju. Hari berganti, dan Aku masih menunggu. Tanpa alasan, tanpa keluhan, Aku tetap bertahan."